MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ekonomi
dunia berkembang pesat, dengan munculnya pasar global dan persaingan global dan
integrasi ekonomi dunia. Perusahaan global adalah perusahaan yang beroperasi di
lebih satu Negara dan mempunyai keunggulan R&D, produksi, logistik,
pemasaran, dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing domestik murni. Untuk
menjadi perusahaan global, maka keputusan utamanya adalah mengamati lingkungan
ekonomi ataupun lingkungan pemasaran global. Setelah itu, perusahaan akan mampu
untuk memutuskan apakah akan memasuki pasar global, pasar mana yang akan
dimasuki, memutuskan cara memasuki pasar, memutuskan program pemasaran global
dan perusahaan mampu memutuskan organisasi pemasaran global.
Lingkungan
ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Pemasaran harus mampu mengawasi
kencenderungan konsumen. Seperti tipe perekonomian, perubahan dalam pendapatan
(distribusi pendapatan) dan perubahan pola pengeluaran konsumen. Mengamati
lingkungan ekonomi global penting untuk mencermati situasi dan kondisi ekonomi
dan sistem ekonomi dunia. Sehingga perusahaan mampu memahami dan mengelompokan
usahanya dalam tahap-tahap pengembangan pasar. Karena, optimalisasi kekuatan
dan kelemahan tidak menjamin perusahaan sukses. Maka dari itu, manajemen perlu
antisipatif terhadap peluang dan ancaman lingkungan mikro maupun makro.
BAB
II
TEORI
2.1.
Mengidentifikasikan Aspek Lingkungan Ekonomi, Pola Konsumsi, dan Perkembangan
Pasar
Lingkungan
ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional
beroperasi. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari
setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis
tersebut.
Ketika
perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang
dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan
yang relative baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk.
Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya
permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa
perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi
permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
Ketika
perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya
dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan
yang relative rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan
jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini sangat
terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang
dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian
karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan
seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga membuat tingkat penggangguran
meningkat.
Kondisi
ekonomi juga penting bagi organisasi non bisnis. Ketika ekonomi lemah,
sumbangan untuk universitas negeri akan turun, dan organisasi amal seperti
Salvation Army akan diminta memberikan bantuan lebih besar pada saat yang sama
ketika pendapatan mereka turun. Rumah sakit dipengaruhi ketersediaan dana dari
Pemerintah dan jumlah pasien berpendapatan rendah yang harus mereka rawat
cuma-cuma.
A.
Ekonomi
Dunia
Ekonomi
dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada
ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang
sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonomi
masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia
dapat dievaluasi dengan berbagai cara. Misalnya, tergantung model yang dipakai,
penilaian yang dipakai dapat direpresentasikan menggunakan mata uang tertentu,
misalnya dolar AS tahun 2006 atau euro tahun 2005.
B.
Sistem
Ekonomi
Sistem
Ekonomi menurut Gilarso, Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah,
bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang
teratur dan dinamis sehingga kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
a.
Fungsi
Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi
secara umum adalah:
·
Sebagai penyedia dorongan untuk
berproduksi.
·
Berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan
individu dalam suatu perekonomian.
·
Sebagai pengatur dalam pembagian hasil
produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang
diharapkan
·
Menciptakan mekanisme tertentu agar
distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
b.
Macam-macam
Sistem Ekonomi
·
Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam
organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara
turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan dari
sistem ekonomi tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran
dari setiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat
adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada
pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan
terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang
menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara
Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
·
Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi
berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan
perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Landasan dari
sistem perekonomian ini bertujuan secara
umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa adanya pihak lain yang perlu
dipertimbangkan.
·
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan
kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi di
sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan
menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya
ekonomi.
C.
Perkembangan
Pasar
Perkembangan
Pasar Merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada pada pasar yang baru.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari berbagai kemungkinan
perusahaan untuk mencapai pertumbuhan.
Pada
dasarnya kemungkinan yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai
pertumbuhan dapat dibagi ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
·
Pertumbuhan intensif yang dapat dilakukan
melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk;
·
Pertumbuhan integratif yang dapat dilakukan
melalui integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal;
·
Pertumbuhan diversifikatif yang dapat dilakukan
melalui diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, dan integrasi
konglomerat.
Jadi pengembangan
pasar merupakan salah satu bagian dari kemungkinan pertumbuhan intensif, yaitu
pertumbuhan yang dicapai tanpa mengubah sistem pemasaran perusahaan.
Pengembangan
pasar dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
·
Secara geografis, perusahaan membuka pasar
tambahan, baik melalui perluasan secara regional, nasional maupun
internasional;
·
Perusahaan berusaha menarik pangsa pasar yang
lain dengan jalan mengembangkan versi produk, misalnya produk ditawarkan dengan
kemasan yang lebih luks, cara pelayanan yang lebih istimewa, atau dengan
memasuki jalur distribusi yang lain, atau dengan memasang iklan pada media yang
lain.
D.
Pola
Konsumsi
Pola
konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan
dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.
Pola
konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola
konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang
yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi
karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan
pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a.
tingkat pendidikan/pengetahuan;
b.
kondisi tempat tinggal iklim;
c.
jenis pekerjaan;
d.
tingkat peradaban bangsa;
e.
kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;
f.
tinggi rendahnya harga barang dan jasa;
g.
selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola
konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan
mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
E.
Neraca
Pembayaran
Neraca
pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan
barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi
finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan
(yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan
neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi
dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi:
·
Transaksi debit, yaitu transaksi yang
menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri.
Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
·
Transaksi kredit adalah transaksi yang
menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri.
Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
F.
Pola
Perdagangan
Perdagangan
meliputi perdagangan barang atau jasa. Dalam dunia international, perdagangan
barang atau jasa harus mematuhi kebijakan-kebijakan tertentu. Setiap Negara
mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam
perdagangan international. Perdagangan international memungkinkan masuknya
barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Jika
barang dan jasa dari luar negeri lebih diminati dari dalam negeri, maka hal
tersebut akan berdampak buruk untuk perekonomian dalam negeri. Maka dari itu
pentingnya kebijakan perdagangan
international dalam suatu Negara.
Macam
–macam kebijakan perdagangan
international yang biasa dilakukan pemerintah
1.
Tarif atau bea masuk
Tarif adalah sejenis
pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific
Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
2.
Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah
pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual
barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik
(nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang
diekspor).
3.
Pembatasan Impor
Pembatasan impor
(Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh
diimpor.
4.
Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari
pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang
juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint
Agreement = ERA).
5.
Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan
local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa
bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS
ditahun 1960-an.
6.
Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor
ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi
kepada pembeli.
7.
Pengendalian Pemerintah (National
Procurement)
Pembelian-pembelian
oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat
diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun
barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor.
2.2.
Lingkungan Sosial dan Budaya
Lingkungan
sosial budaya adalah lingkungan atau tempatmanusia berkumpul menjalankan hidup
bersosialisasi dan dalam lingkupberbudaya sesuai daerah masing-masing yang
menjadi ciri khasnya.Lingkungan sosial budaya menggabungkan antara hidup sosial
antarmanusia dan budaya masyarakat secara turun-temurun baik itu budayatimur
maupun budaya barat sejak manusia lahir di muka bumi ini. Kulturbudaya yang
dilahirkan atau diciptakan menyatukan pola pikir manusia. Teknologi yang
semakin berkembang di jaman modern ini tak luput terlibatdalam lingkungan
hidup.
a.
Aspek
Dasar Budaya
Bagi ahli antropologi
dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk
kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk
perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede,
budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut
dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
b.
Negoisasi
Negosiasi adalah sebuah
bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford,
negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi
formal.
Negosiasi merupakan
suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan
semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi.
Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama
atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu. Contoh kasus mengenai
negosiasi, seperti Christopher Columbus meyakinkan Ratu Elizabeth untuk
membiayai ekspedisinya saat Inggris dalam perang besar yang memakan banyak biaya
atau sengketa Pulau Sipadan-Ligitan antara Indonesia dengan Malaysia.
c.
Produk
Industri
Produk industri
(business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan
dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci lebih
lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
·
Bahan mentah, yaitu barang yang akan
menjadi bahan baku secara fisik untuk memproduksi produk lain, seperti hasil
hutan, gandum, dan lain sebagainya.
·
Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu
barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk lain,
misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
·
Perbekalan operasional, yaitu barang
kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya alat-alat kantor, dan
lain-lain.
d.
Produk
Konsumen
Produk konsumsi
(consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau
rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.
Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi ini antara lain sebagai
berikut:
·
Barang kebutuhan sehari-hari
(convenience goods), yaitu barang yang umumnya sering kali dibeli, segera dan
memerlukan usaha yang sangat kecil untuk memilikinya, misalnya barang
kelontong, baterai, dan sebagainya.
·
Barang belanja (shopping goods), yaitu
barang yang dalam proses pembelian dibeli oleh konsumen dengan cara
membandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan model, misalnya pakaian,
sepatu, sabun, dan lain sebagainya.
·
Barang khusus (speaciality goods), yaitu
barang yang memiliki ciri-ciri unik atau merk kas dimana kelompok konsumen
berusaha untuk memiliki atau membelinya, misalnya mobil, kamera, dan lain
sebagainya.
2.3.
Lingkungan Legal dan Peraturan, Lisensi dan Anti Trust
a.
Hukum
Internasional
Hukum internasional
dapat didefinisikan sebagai peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh
berbagai negara dan bangsa. Ada dua kategori hukum internasional: hukum publik
atau hukum internasional dan hukum perdagangan internasional. Hukum
internasional menyangkut bidang perdagangan dan bidang lain yang secara
tradisional berada di bawah yuridiksi dari masing-masing bangsa. Hukum
inetrnasional awalnya mengenai pernyataan perang, menetapkan perdamaian, dan
isu politik yang lain seperti pengakuan pengakuan diplomatik atas kesatuan
negara dan pemerintah yang baru.
b.
Organisasi
Kawasan
Organisasi kawasan (OK)
adalah organisasi internasional (OI) yang beranggotakan beberapa negara dan
mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa.
Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas
geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong
kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau
antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi
ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang
Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama
dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah
organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya
yang lebih terbatas.
Contoh-contoh OK adalah
Uni Afrika (UA), Uni Eropa (UE), Komunitas Karibia (CARICOM), Liga Arab (AL),
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Asosiasi Kerja Sama Kawasan
Asia Selatan (SAARC), dan [[Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika Selatan (USAN).
c.
Lisensi
Lisensi merupakan cara
yang mudah bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran internasional. Pemneri
lisensi memberi izin kepada perusahaan asing untuk menggunakan proses
manufaktur, merek dagang, paten, rahasia dagang atau jenis nilai lain untuk
mendapatkan fee atau royalty. Lisensi masuk pasar luar negeri dengan sedikit
resiko, pemegang lisensi memperoleh keahlian produksi dengan nama terkenal
tanpa harus memulai dari awal.
Untuk menghindari
terjadinya pesaing dimasa depan pihak pemberi lisensi biasanya memberi atau
memasok beberapa komponen pemilik yang dibutuhkan dalam produk itu. Namun
harapan utamanya adalah agar pemegang lisensi memimpin dalam inovasi sehingga
licencee akan terus bergantung pada licencor ini.
Perusahaan dapat
memasuki pasar kuar negeri dengan dasar lain. Perusahaan dapat menjual kontrak
manajemen untuk mengelola untuk mengelola suatu badan usaha untuk mendapatkan
fee. Dalam hal in I perusahaan mengskspor jasa bukan produk. Kontrak manajeman
merupakan metode manajeman menjual produk ke pasar luar negeri dengan resiko
rendah dan mendapat penghasilan dari pengontrak. Metode masuk lainnya yaitu
dengan kobtrak manufaktur. Dimana perusahaan menggunakan produsen local untuk
menghasolkan produk itu. Akan tetapi kontrak mempunyai kekurangan yaitu control
yang lebih sedikit terhadap proses manufaktur dan hilangnya laba potensial dari
kegiatan manufaktur.
d.
Anti
Trust
Hukum atau Undang-Undang
"Antipakat" (antitrust) atau hukum/undang-undang persaingan,
merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau
dianggap tidak adil. Istilah antitrust diambil dari hukum Amerika Serikat yang
awalnya dibuat untuk memerangi bisnis trust - sekarang umum dikenal sebagai
kartel.
BAB
III
ANALISIS
Contoh
Kasus Negara-negara yang mempunyai masalah di Lingkungan Ekonomi, Lingkungan
Sosial Budaya dan Lingkungan Legal
1.
Lingkungan
Ekonomi (Contoh Kasus Negara Venezuela)
Venezuela kaya minyak.
Negara itu terbukti memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tetapi kekayaan
ini yang menjadi akar kebanyakan masalah ekonominya.
Keuntungan minyak
Venezuela merupakan 95% dari pemasukan ekspor. Ini berarti ketika harga minyak
tinggi, banyak uang yang mengalir ke pemasukan pemerintah Venezuala.
Ketika President Hugo
Chavez dari kelompok sosialis berkuasa, dari bulan Februari 1999 sampai
meninggal dunia di bulan Maret 2013, dia menggunakan sebagian dana tersebut
untuk membiayai sejumlah program sosial guna mengurangi ketidaksetaraan dan
kemiskinan dengan murah hati.
Dua juta rumah
didirikan lewat program pemerintah Misión Vivienda (Misi Perumahan), menurut
angka resmi.
Tetapi ketika harga
minyak anjlok pada tahun 2014, pemerintah tiba-tiba dihadapkan lubang besar
pembiayaan dan harus memotong sejumlah program yang populer.
Untuk membuat kebutuhan
pokok terjangkau masyarakat miskin, pemerintah menetapkan harga barang dan
jasa, mematok dana yang rakyat keluarkan untuk mendapatkan barang-barang
seperti tepung, minyak goreng dan keperluan mandi.
Tetapi ini berarti
banyak perusahaan tidak lagi meraup keuntungan saat memproduksi barang-barang
ini, sehingga mereka bangkrut.
Hal ini, ditambah
kelangkaan mata uang asing untuk mengimpor bahan kebutuhan pokok, menyebabkan
kelangkaan.
Pemerintahan Chavez
pada tahun 2003 memutuskan untuk mengendalikan pasar mata uang asing.
Sejak saat itu, warga
Venezuala yang bermaksud menukar mata uang lokal, bolivar, dengan dolar harus
mendaftar ke badan mata uang yang dijalankan pemerintah.
Tingkat inflasi tahunan
Venezuela saat ini adalah yang tertinggi di dunia dan sepertinya hal ini tidak
akan berubah dalam waktu dekat.
Bank Sentral Venezuela tidak menerbitkan data statistik
sejak tahun 2015, tetapi ahli ekonomi dari Johns Hopkins University, Steve
Hanke memperkirakan angkanya melonjak sampai hampir 18.000% pada bulan April.
Inflasi tinggi didorong oleh kesediaan pemerintah mencetak uang tambahan dan
kesiapannya untuk secara teratur meningkatkan upah minimum guna mendapatkan
kembali dukungan warga miskin Venezuela.
Pemerintah juga semakin kesulitan mendapatkan pinjaman
setelah kegagalan sejumlah obligasi.
Karena pemberi pinjaman semakin tidak menginginkan mengambil
risiko menanam uang di Venezuela, pemerintah kembali mencetak uang, sehingga
semakin menurunkan nilainya dan melonjakkan inflasi.
Harga minyak telah
meningkat dan seharusnya menyuntikkan dana yang sangat diperlukan pemerintah.
Tetapi kurangnya
penanaman modal prasarana umum berarti produksi pemerintah minyak negara PDVSA
menurun, sehingga semakin sulit untuk bangkit.
Ditambah lagi ratusan
ribu warga Venezuela meninggalkan negaranya, menimbulkan kelangkaan penduduk
berkualitas dan masa depan menjadi tidaklah terlalu menggembirakan.
Menyebarnya tuduhan
korupsi dan sikap tidak bersahabat pemerintah terhadap bisnis swasta juga
mengasingkan calon penanam modal asing.
Sejumlah negara telah
mengatakan mereka tidak akan mengakui pemerintahan baru, di antaranya Brasil,
Kanada, Chile dan Panama.
Tetapi yang dapat
benar-benar menghentikan langkah pemerintah Venezuela kemungkinan besar adalah
sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela.
AS menyatakan pemilu
Venezuela sebagai sebuah "penipuan", sehingga kemungkinan hal ini
akan segera terjadi.
2.
Lingkungan
Sosial Budaya (Thailand)
Perbedaan budaya
menjadi tolak ukur bagi kualitas suatu atraksi. Contohnya, orang-orang Negara barat lebih menyukai keromantisan dan
lebih idealisterhadap keorientalan dan lingkungannya. Yang disuguhkan pada
mereka dalam bentuk keeksotisan dan misterius dalam imej promosi dan pekerjanya
oleh industri pariwisata. Untuk memanfaatkan keragaman pasar dan produk,
perbedaannya budaya telah dimanfaatkan oleh banyak organisasi pariwisata
nasional. Contohnya, Tourism Authority Of Thailand telah berpindah dari mass
marketing dan sekarang ini focus pada atraksi yang berupa makanan, belanja,
kesehatan, sejarah, olahraga, budaya,
dan bisnis travel. Negara lain seperti Kamboja dan Mongolia lebih berfokus pada
satu atribut. Ekowisata yang menggabungkan alam dan dimensi satu social, lebih
banyak dikembangkan seperti wisata heritage.
3.
Lingkungan
Legal dan Peraturan
Amerika Serikat v.
Addyson Pipe & Steel Company (1898)
·
Naked vs. Ancillary price fixing.
·
Enam perusahaan pipa baja yang
mengendalikan lebih dari 50% pasar di bagian barat dan tengah Amerika Serikat
berkolusi untuk menaikkan harga pipa di pasar itu.
·
Pembentukan kartel tak hanya mereduksi
kompetisi, untuk itu langsung terhitung ilegal. Penetapan harga yang “naked”
atau terbuka adalah per se ilegal, tanpa harus melihat alasan di belakangnya.
Walau demikian, saat reduksi kompetisi ini adalah pertimbangan kedua dari
kartel atau merger, maka menguji alasan mengapa terjadi kartel atau merger
harus dilakukan.
REFERENSI
https://www.academia.edu/9090261/TUGAS_MANAJEMEN_PEMASARAN_GLOBAL
Komentar
Posting Komentar