TUGAS 2
A. Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan
kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari
dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara
manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh
tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi
ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping
itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi,
kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya Manusia.
1.
Unsur-unsur yang Membangun Manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait,
yaitu:
·
Jasad : badan kasar
manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati
ruang dan waktu
·
Hayat : mengandung
unsur hidup yang ditandai dengan gerakan
·
Ruh : bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
Suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan
·
Nafas (dalam
pengertian diri/keakuan) : kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga
unsur, yaitu:
·
Id: struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, diatur oleh prinsip
kesenangan yang terkait dengan sex, yang
secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
·
Ego: struktur
kepribadian eksekutif yang diatur oleh prinsip realitas sehingga sadar akan
tuntunan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku instingtual Id agar dapat
dipuaskan dengan cara yang mampu diterima
·
Superego:
struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal
2.
Hakekat Manusia
Hakekat Manusia adalah dasar atau kenyataan dari
manusia itu sendiri, yaitu:
a) Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh
dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh merupakan materi yang
dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika
manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap. Jika terdapat didalam
tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.
Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu
Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam
tubuh manusia sbagai penggerak dan sumber kehidupan.
b) Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaannya terletak
pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan
akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal
(ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai
baik dan buruk , mengharuskan manusia mampu mempertimbangkannya, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kenaikan dan sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya
rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi
dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui
pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
· Perasaan intelektual,
yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau
puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak
puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
· Perasaaan estetis,
perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia
melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal
apabila tidak indah.
· Perasaan etis,
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila
sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
· Perasaan etis,
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila
sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
· Perasaan etis,
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila
sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
· Perasaan
religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu
mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
c) Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang
budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau
interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia
dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia,
psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan
sebagianya. Sebagai makhluk budayawi manusi dapat dipelajari dari segi-segi
kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.
d)
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor
ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehiduppan konkrit
adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi) , memiliki
sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
3.
Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu
sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga
dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan
salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Banyak
pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya
dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian
kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari
kebudayaan. Contohnya dalam keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan
kesenian, entah seni suara, tari, wayang, dsb.
Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh
beberapa ahli:
· Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
·
Edward B. Taylor Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
· William H.
HavilandKebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama
oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan
melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua
masyarakat.
· Bounded
et.alKebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi
dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa
sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di
antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di
harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
· Kamus Umum Bahasa
Indonesia (Badudu- Zain)Kebudayaan adalah, 1 segala sesuatu yang dilakukan oleh
manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya; 2 peradaban sebagai hasil
akal budi manusia; 3 ilmu pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang
dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.
4.
Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan
sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayaan
disini lebih mengandung makna totalitas daripada sekedar penjumlahan unsur-unsur
yang terdapat di dalamnya. Menurut Kluckhohn dalam karyanya
berjudul Universal Categories of Culture ada tujuh unsur dalam kebudayaan
universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi
kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system
tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas,
masing-masing diberi uraian sebagai berikut:
· Sistem religi dan
upacara keagamaan : Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat
“menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan
usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
· Sistem organisasi
kemasyarakatan : organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
· Sistem pengetahuan : Pengetahuan
dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran
orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui,
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan
pengetahuan ini menyebar luas.
·
Sistem mata
pencaharian hidup : rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
· Sistem teknologi dan
peralatan : Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan
sekaligus mempergunakan suatu alat.
· Bahasa
: suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur
bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi
·
Kesenian
: yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta
memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
5. Hubungan
antara Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia
dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan
tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.Di dunia
sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya
walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika
manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan:
1)
Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan
Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara
hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)Contoh:Perbedaan anak yang dibesarkan di
kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih
terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan
seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai
( sense of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial
yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)
Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama
pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda
dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana
kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai
kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga
sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Dart sisi lain, hubungan antara manusia dan
kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama
lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
3. Intemalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan
.baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
B.
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
1. Pengertian
Sastra dan Seni
·
Pengertian
Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang
berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman",
dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau
"ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk
merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah
sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai
sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa
puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra
bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini
sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah
geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra
adalah:
·
Novel
·
Cerita/cerpen
(tertulis/lisan)
·
Syair
·
Pantun
·
Sandiwara/drama
·
Lukisan/kaligrafi
·
Seni
pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan
manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni
adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk
penggunaan medium itu.
2. Hubungan
antara Sastra dan Seni dengan kesusastraan
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya,
negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan
bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas
dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses
pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif
dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya
sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia,
menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Sumber:
http://laelatulafifah.blogspot.co.id/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html
Komentar
Posting Komentar